Sabtu, 09 Februari 2008

misahin IIX dan INTernasional



karena banyak nya pertanyaan ke gw tentang memisah bw internasional dan IIX

maka gw buat tutor ini :


TOPOLOGI


ISP ---- MIKROTIK ---- hub --- client1
..................................|----- client2
..................................|----- client3


ip ISP :

202.152.100.1/30

mikrotik
ether1
ip 202.152.100.2/30
gateway 202.152.100.1


ether2
ip 192.168.100.1/24

DNS : 202.152.0.2

command dasar masukin ip ga usah gw ajarin lah ya..
malu2 in klo musti di ajarin lagi


mari kita mulai :

pertama :
nat biar user bisa lewat :

/ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat src-address=192.168.100.0/24

kedua :

nyalain komputer pake os windows
isi ip nya :
ip : 192.168.100.2
nmask : 255.255.255.0
gateway : 192.168.100.1

ketiga :

sambungin kabel nya ke hub dan coba buka router nya pake browser :

http://192.168.100.1

kalo kebuka ambil winbox nya dengan mengklik gambar winbox. klo ga kebuka cek kabel

keempat :

ambil file nice.rsc dari openixp taro di desktop

http://ixp.mikrotik.co.id/download/nice.rsc

kelima :

buka winbox nya dengan mengetikan ip address router di winbox
user admin pass nya kosong

okeee..... lanjut

kita masukin file nice.rsc nya

di winbox klik file trus drag file nice.src nya ke winbox file

jadi masuk ke winbox dan setelah selesai klik terminal

ketik

import nice.rsc


ke enam.. mangle...

karena ini NATed network maka chain mangle nya juga prerouting
jika routed end2end maka pake nya forward

mangle untuk src-address dan dst-address jadi naek turun traffic di mangle

klo mau yang gampang tinggal copy paste aja lah

Quote:
[admin@BandwidtMANAGEMENT] ip firewall mangle > add
chain=prerouting src-address-list=nice action=mark-connection new-connection-mark=mark-con-indonesia passthrough=no
chain=prerouting dst-address-list=nice action=mark-connection new-connection-mark=mark-con-indonesia passthrough=no
chain=prerouting src-address-list=!nice action=mark-connection new-connection-mark=mark-con-overseas passthrough=no
chain=prerouting dst-address-list=!nice action=mark-connection new-connection-mark=mark-con-overseas passthrough=no
chain=prerouting connection-mark=mark-con-indonesia action=mark-packet new-packet-mark=indonesia passthrough=yes
chain=prerouting connection-mark=mark-con-overseas action=mark-packet new-packet-mark=overseas passthrough=yes
perhatiin di winbox. semua traffic harus ketangkep
buka ip --> firewall ---> mangle

jika telah ketangkep... maka tinggal di seting que

misalkan :

client 1
dengan ip :
192.168.100.2
mau kita kasi bandwith iix 512kbps internasional 64 kbps
maka :

Quote:
/que simple

add
name="client1-iix" target-addresses=192.168.100.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=indonesia direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=512000/512000 total-queue=default-small

name="client1-int" target-addresses=192.168.100.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=overseas direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64000/64000 total-queue=default-small
jika sudah maka test pake http://www.speedtest.net

untuk test iix pilih jakarta untuk test internasional pilih yang singapore atau amerika sekalian

lanjuuuuuuuuuttt.....

client2
dengan ip : 192.168.100.3
hanya di berikan IIX saja sebesar 64 kbps dan tidak di berikan internasional sama sekali..
maka :

kita buat firewall untuk client 2 blokir jalur internasional
Quote:
[admin@BandwidtMANAGEMENT] > ip firewall filter add
chain=forward src-address=192.168.100.3 connection-mark=mark-con-overseas action=drop
kemudian coba test dari client2 buka www.yahoo.com
jika tidak terbuka sukses kita memblokir jalur internasional untuk client 2
jika masih kebuka cek lagi configurasi yg kita buat.

setting ini biasanya di gunakan untuk game center yang hanya di beri akses IIX saja

kemudian kita tinggal membatasi untuk IIX saja atau malah buat saja que simple biasa saja karena kita tau bahwa
client 2 mustahil bisa akses internasional

contoh berikut ini beserta rule iix nya :
Quote:
/que simple

add
name="client2-iix" target-addresses=192.168.100.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=indonesia direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64000/64000 total-queue=default-small
jika kita tetap paranoid apabila si client masih bisa akses internasional alias takut bocor (padahal udah ga bisa lagi)
maka tambahin aja que untuk internasional dengan besar 8 kbps

Quote:
/que simple

add
name="client2-int" target-addresses=192.168.100.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=overseas direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=8/8 total-queue=default-small
contoh selanjut nya untuk client 3
dengan ip 192.168.100.4
dengan besar bandwith 64 kbps.
maka kita buat que biasa aja :

Quote:
/que simple

add
name="client3" target-addresses=192.168.100.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64000/64000 total-queue=default-small
From : D3V4 http://www.forummikrotik.co

Selasa, 05 Februari 2008

CIR (Committed Information Rate)


Bandwidth rasio (sharing)
Rasio bandwidth adalah besarnya bandwidth murni yang diberikan dari/ke pelanggan dibandingkan dengan banyaknya pelanggan. Misalnya: Bandwidth murni ke Internet yang diberikan adalah 64 kbps, bandwidth rasio / sharing adalah 1:2, berarti dari 1 bandwidth murni 64 kbps dibatasi untuk digunakan ke 2 pelanggan 64 kbps atau ke 3 pelanggan 64 kbps (untuk rasio/sharing 1:3). Akibatnya pelanggan akan berebut bandwidth dan akan sangat terasa kecepatan bandwidth menurun apabila pelanggan lainnya sedang melakukan transfer data secara besar-besaran dan terus menerus. Sistem ini TIDAK digunakan oleh Melsa.

CIR (Committed Information Rate) - yang digunakan Melsa
Analogi CIR diambil dari jaringan Frame Relay. CIR (dalam bits per detik) digunakan untuk mengatur flow data yang dikirimkan dari/ke pelanggan. Besar CIR normalnya adalah setengah dari besar bandwidth total. Jadi apabila menggunakan bandwidth 64kbps, maka CIR normalnya adalah 32kbps. Artinya, pada saat terjadi network congestion (jaringan jenuh / bandwidth habis -- lihat penjelasan di bawah) jaminan kecepatan transfer data minimum adalah 32kbits (CIRnya bekerja) dengan catatan pada jaringan tidak terjadi gangguan apapun. Pada saat tidak terjadi network congestion, besar bandwidth ditentukan oleh EIR (Excess Information Rate) yaitu bandwidth total yang diberikan ke pelanggan (bandwidth yang disewa). Jadi pada sistem CIR, TIDAK ada pembatasan bandwidth maupun pembagian bandwidth / sharing ke pelanggan lain, kecepatan bandwidth dapat menurun hanya apabila terjadi network congestion.

Network Congestion (Jaringan jenuh)
Network congestion dapat terjadi apabila bandwidth-bandwidth pada gateway Melsa penuh. Bisa bandwidth pada Access Point Wireless, bisa bandwidth pada Ethernet, maupun bandwidth gateway-gateway Internet Melsa (IIX, Telkom, ADSL dll).

1. Access Point Wireless : untuk pelanggan wireless saat ini ada 3 Access Point Online, masing-masing berkapasitas 11 Mbps (efektif 5 Mbps) dimana jumlah ini masih lebih dari cukup untuk melayani seluruh pelanggan wireless Melsa.
Kebijakan Melsa : Access Point akan selalu ditambahkan / diupgrade apabila trafik sudah mencapai 80% kapasitas total.

2. Ethernet / Interface di router / server Melsa : saat ini menggunakan Ethernet 100Mbps dengan pembagian segmen-segmen untuk mengatasi bandwidth congestion.
Kebijakan Melsa : Penambahan segmen baru untuk membagi bandwidth akan selalu dilakukan juga upgrade Ethernet ke Gigabits Ether akan diterapkan apabila trafik sudah mencapai 80% kapasitas total.

3. Bandwidth pada gateway Melsa
: Saat ini ada beberapa gateway Internasional dan beberapa gateway ke IIX.
Kebijakan Melsa : Semua bandwidth (Internasional maupun Lokal) akan diupgrade apabila trafik sudah mencapai 80% kapasitas total.

Jadi, Network congestion yang menyebabkan CIR bekerja TIDAK pernah terjadi, karena Melsa akan selalu memantau gateway-gatewaynya dan melakukan upgrade secara bertahap tergantung kebutuhan. Akibat amat kecilnya kemungkinan terjadi network congestion, maka bandwidth total yang diperoleh pelanggan Melsa dedicated Wireless/ADSL adalah bandwidth dedicated murni tanpa dibagi-bagi (tanpa sharing).

Site : http://www.melsa.net.id/sup_cir.php

Senin, 04 Februari 2008

Mempercantik tampilan Command Prompt


Bagi pengguna Windows, terkadang fasilitas Command Prompt ( DOS Prompt dalam versi 9x) jarang dimanfaatkan. Padahal banyak fasilitas yang cukup bermanfaat yang tidak bisa diakses melalui menu lainnya. Sebelumnya telah dijelaskan cara menampilkan folder/files yang disembunyikan virus melalui Command Prompt ( bisa baca artikel ini ). Jika kita melihat tampilan default/standard Command Prompt yang dimiliki windows xp, maka terlihat kurang menarik. Terutama bentuk font, warna dan ukurannya yang cukup kecil. Maka agar lebih menarik, sebenarnya dapat kita atur dan sesuaikan. Coba ikuti langkah sebagai berikut :

  1. Buka Command Prompt ( Start > All Programs > Accessories > Command Prompt )
  2. Klik kanan bagian title bar dan pilih Properties. atau juga klik kanan icon-nya di taskbar
  3. Ubah Tampilan, Font, Ukuran atau warna sesuai keinginan. Silahkan pilih Color
  4. Sesuaikan Screen Background, Screen Text dengan warna yang sesuai
  5. Klik OK, maka ada dua pilihan, ditampilkan hanya pada windows yang aktif atau setiap window yang dibuka dari shortcut aplikasi ini
  6. Maka jika memilih pilihan pertama, window Command Prompt akan langsung berubah
  7. Untuk menjadikan warna dan setting tadi menjadi setting default, klik kanan icon-nya dan pilih default, kemudian ubah setting sesuai keinginan dan simpan

Selain itu, ada beberapa setting lain yang dapat kita ubah, agar tampilan menjadi lebih baik.

Berikut contoh tampilan Command Prompt yang sudah disesuaikan :

Command Prompt

Beberapa Setting lain yang sebaiknya ubah

  • Tab Options bagian Edit Mode opsi Quick Edit Mode. Aktifkan opsi ini agar kita bisa langsung melakukan seleksi text yang ada di command prompt. Untuk meng copy, bisa di klik icon pojok kiri atas dan pilih menu Edit > Copy ( atau langsung select dan tekan Enter)
  • Di bagian tab Font, agar lebih baik pilih Font “Lucida Console” dan set ukurannya menjadi 14
  • Di Tab Layout. Bagian Screen Buffer Size menentukan berapa maksimal panjang text yang ditampilkan secara horizontal dan Vertikal/menurun. Sesuaikan Width dan Height text yang ingin ditampilkan. Window Size menentukan ukuran window. Tambah nilai Width dan Height agar tampilan window lebih besar
  • Tab Color. Disini dapat disesuaikan tampilan warna font, background window serta PopUp Text dan background (Tampilan text yang di seleksi).

Site :http://ebsoft.web.id/2007/08/30/mempercantik-tampilan-command-prompt/